Bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur Mahyudin menggelar forum diskusi bertajuk ‘Ruang Dialog Kaltim KEREN’ di Cafe Bagios, Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota pada Sabtu, 1 Juni 2024. Kaltim KEREN sendiri merupakan akronim dari Kolaboratif, Ekonomi Maju Berkeadilan, Religius dan Bersatu, Bangun Ertrepreneurship, serta Lingkungan Nyaman yang menjadi visinya untuk bertarung dalam kontestasi Pilkada 2024.
“Saya membawa visi Kaltim KEREN, karena saya ingin Kaltim ini menjadi provinsi keren, seperti IKN yang terlihat keren. Jangan sampai keberadaan IKN justru menyingkirkan warga asli Kaltim sendiri, sebab tidak mampu bersaing dengan saudara-saudara pendatang dari berbagai daerah lain,” katanya di depan para hadirin.
Ia membeberkan strateginya dalam mencapai kualitas SDM yang berdaya saing tinggi di Kaltim. Seperti menyusun sistem pendidikan yang siap menghadapi masa depan dan menjadi daerah penyuplai talenta regional Kalimantan.
“Ada juga peningkatan mutu dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia industri, peningkatan literasi untuk kebutuhan digital, riset, inovasi, pengembangan Iptek, bahkan manajemen talenta dan reformasi ketenagakerjaan,” jelasnya.
Kemudian, dia menyebut berbagai langkah dalam mewujudkan ekonomi maju dan berkeadilan untuk meningkatkan kesejahteraan warga Bumi Etam.
“Di antaranya pemantapan ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi maritim, peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan, penguatan kerja sama dan kemitraan UMKMK serta usaha besar, lalu dilakukannya percepatan transformasi ekonomi melalui pengembangan industi pengolahan berbasis sumber daya alam serta berbasis EBT,” paparnya.
Menurut Shela Angraini Sadewi, salah satu Tim Pemenangan Kaum Milenial Mahyudin mengatakan forum diskusi ini digelar agar generasi Z bisa menyerap visi misi Mayudin dan bisa mengutarakan gagasan mereka kepada sang bakal calon Gubernur Kaltim.
“Kita jadi bisa mendengar apa saja sih aspirasi atau pendapat mereka yang perlu kita tahu karena dari generasi Pak Mahyudin sampai ke generasi Z punya pemikiran yang berbeda, jadi kita buat acara seperti ini ruang dialog bersama anak-anak muda agar kita juga bisa mendengar langsung pemikiran-pemikiran mereka yang bisa kita perjuangkan,” ucap Shela, sapaan akrabnya.
Ia kembali menegaskan bahwa digelarnya forum ini bukanlah untuk kampanye politik, melainkan demi menciptakan dialog interaktif yang mengutamakan kebebasan berekspresi baik itu komentar positif maupun negatif.
“Meskipun bukan Pak Mahyudin yang duduk di gubernur, tapi ruang dialog terbuka seperti ini harus ada. Kita harus maju, apalagi kita ketahui 60 persen pemilih adalah anak muda. Ayo bergerak tentukan pilihanmu, jika ada dialog seperti ini harus datang untuk mendewasakan pemikiran kalian dalam politik,” pungkasnya. (Zayn)